TUJUH KUNCI PEMBUKA REZEKI
1. MENSYUKURI SEGALA NIKMAT
“Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)
2. MEMBAYAR ZAKAT (SEDEKAH)
“Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a: ”Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” (Muttafaqun alaih)
3. BEKERJA MENCARI RIZKI DENGAN HATI QONA’AH, TIDAK DIPENUHI AMBISI DAN TIDAK SERAKAH
“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani)
4. BERTAUBAT DARI SEGALA PERBUATAN DOSA
“Dan (Hud berkata): Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa” (QS. Hud: 52)
5. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim” (Muttafaqun ‘alaih)
6. MENCARI RIZKI DARI JALAN YANG HALAL
Salah satu yang mempengaruhi keberkahan ini ialah praktek riba. Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan.
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (Al Baqarah: 276)
7. BEKERJA SAAT WAKTU PAGI.
“Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Pesan penulis: Semoga kita semua diberikan kelapangan rezeki oleh Allah dan berusaha mendapatkannnya dengan cara yang halal agar harta yang kita dapat menjadi berkah. Amin..”
Sumber: Inspirasi Kaskus
Senin, 28 November 2011
KONFLIK DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu: Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu. Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
Faktor Penyebab Konflik:
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Pesan dari penulis: “Jadilah manusia yang baik dan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat agar tercipta kehidupan yang aman dan tenang. Tidak terjadi konflik yang dapat berakibat buruk sehingga tercipta integrasi sosial dalam masyarakat”.
Sumber: wikipedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu: Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu. Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
Faktor Penyebab Konflik:
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Pesan dari penulis: “Jadilah manusia yang baik dan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat agar tercipta kehidupan yang aman dan tenang. Tidak terjadi konflik yang dapat berakibat buruk sehingga tercipta integrasi sosial dalam masyarakat”.
Sumber: wikipedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
Jumat, 11 November 2011
BIOGRAFI SOEKARNO "PROKLAMATOR INDONESIA"
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
Berdasarkan kisah hidup beliu kita dapat mengambil hikmah bahwa segala sesuatu yang menyangkut tentang prinsip dan hajat hidup orang banyak serta kepentingan bangsa dan negara harus diperjuangkan dengan usaha yang gigih. Kemerdekaan yang didapat bangsa ini tidak didapat begitu saja tetapi melalui proses yang begitu panjang. Oleh sebab itu kita sebagai penerus bangsa diwajibkan mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya.
sumber: kolom biografi
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
Berdasarkan kisah hidup beliu kita dapat mengambil hikmah bahwa segala sesuatu yang menyangkut tentang prinsip dan hajat hidup orang banyak serta kepentingan bangsa dan negara harus diperjuangkan dengan usaha yang gigih. Kemerdekaan yang didapat bangsa ini tidak didapat begitu saja tetapi melalui proses yang begitu panjang. Oleh sebab itu kita sebagai penerus bangsa diwajibkan mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya.
sumber: kolom biografi
Jumat, 04 November 2011
6 Kelebihan Am3+ Dibanding Am3
Banyak produsen motherboard AM3 AMD mengklaim bahwa
motherboard mereka yang kompatibel dengan AM3 + prosesor oleh BIOS upgrade.
Namun, metode ini mungkin tidak cukup stabil untuk memberikan komputasi yang handal,
dan dapat mengakibatkan efek tertentu. Oleh karena itu,
pengguna dapat yakin untuk memiliki pengalaman komputasi yang efisien dan maju!
Mengapa pengguna harus memilih Real AM3 + MB? Kami menyediakan enam alasan untuk jawaban!
1) CPU Socket Black AM3b Baru
Soket AM3+ hadir dengan warna hitam dan dikenali AM3b.
Dengan pin lubang AM3+ 10% lebih besar (0,51 mm) dari ukuran lubang AM3 0,45 mm
sehingga mampu mencegah beberapa mismatch masalah mekanik,
menghindari pin-bengkok pada waktu pemasangan Bulldozer.
(2) 3.4 MHz Dukungan VID Serial: Faster hubungan antara CPU dan Power Controller
bagian spesifikasi voltase,
AM3 + prosesor dirancang untuk lebih cepat terhubung controler tegangan VID dengan 3,4 MHz ,
socket AM3 hanya dapat menangani 400 KHz VID.
Bahkan jika bulldozer (AM3+ Chip) berjalan di AM3 mereka mungkin akan
kekurangan beberapa fitur manajemen daya,
karena board controler AM3 mungkin tidak mendukung.
AM3 + juga akan menampilkan beban-line lebih maju dengan control beban listrik dari CPU
dan menjaga tegangan dalam kisaran yang stabil, meminimalkan vDroop
(penurunan vCore dengan lebih tinggi dari beban normal (ketika overclock).
sehingga efisiensi beban-line hingga 11,8%.
(3) Design Power Loadline Efisien: Menyediakan Power Supply Efisien
Desain canggih + AM3 mendukung power supply yang efisien,
menyediakan hingga lebih baik power save CPU 11,8% , dan ramah lingkungan juga.
(4) Noise Power CPU berkurang 22% sehingga Memberikan Kualitas Power Terbaik
Kebisingan yang lebih rendah CPU pasti lebih baik! Sementara dua sistem pada pembebanan yang sama,
desain motherboard baru AM3 + meningkatkan variasi Vcore dan
mengurangi kebisingan daya CPU hingga 22%!
(5) 32% lebih tinggi
CPU AM3 membutuhkan 110A saat ini sedangkan CPU AM3+ butuha 145A saat ini.
Ini 32% lebih tinggi saat ini diperlukan untuk kebutuhan yang lebih tinggi.
motherboard menyediakan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan CPU AM3+.
(6) CCR Unik (Retensi Cooler Combo) Modul
Dengan desain yang inovatif CCR, memberikan efisiensi yang lebih baik bagi memori dan komponen power CPU.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa desain CCR membuat daya CPU choke jauh lebih dingin!
Selain itu, modul CCR kompatibel dengan AM3 dan AM2 + CPU .
Sumber : http://www.koc2.com/mainboard/16005-6-hal-kelebihan-am3-dibanding-am3-untuk-bulldozer/
motherboard mereka yang kompatibel dengan AM3 + prosesor oleh BIOS upgrade.
Namun, metode ini mungkin tidak cukup stabil untuk memberikan komputasi yang handal,
dan dapat mengakibatkan efek tertentu. Oleh karena itu,
pengguna dapat yakin untuk memiliki pengalaman komputasi yang efisien dan maju!
Mengapa pengguna harus memilih Real AM3 + MB? Kami menyediakan enam alasan untuk jawaban!
1) CPU Socket Black AM3b Baru
Soket AM3+ hadir dengan warna hitam dan dikenali AM3b.
Dengan pin lubang AM3+ 10% lebih besar (0,51 mm) dari ukuran lubang AM3 0,45 mm
sehingga mampu mencegah beberapa mismatch masalah mekanik,
menghindari pin-bengkok pada waktu pemasangan Bulldozer.
(2) 3.4 MHz Dukungan VID Serial: Faster hubungan antara CPU dan Power Controller
bagian spesifikasi voltase,
AM3 + prosesor dirancang untuk lebih cepat terhubung controler tegangan VID dengan 3,4 MHz ,
socket AM3 hanya dapat menangani 400 KHz VID.
Bahkan jika bulldozer (AM3+ Chip) berjalan di AM3 mereka mungkin akan
kekurangan beberapa fitur manajemen daya,
karena board controler AM3 mungkin tidak mendukung.
AM3 + juga akan menampilkan beban-line lebih maju dengan control beban listrik dari CPU
dan menjaga tegangan dalam kisaran yang stabil, meminimalkan vDroop
(penurunan vCore dengan lebih tinggi dari beban normal (ketika overclock).
sehingga efisiensi beban-line hingga 11,8%.
(3) Design Power Loadline Efisien: Menyediakan Power Supply Efisien
Desain canggih + AM3 mendukung power supply yang efisien,
menyediakan hingga lebih baik power save CPU 11,8% , dan ramah lingkungan juga.
(4) Noise Power CPU berkurang 22% sehingga Memberikan Kualitas Power Terbaik
Kebisingan yang lebih rendah CPU pasti lebih baik! Sementara dua sistem pada pembebanan yang sama,
desain motherboard baru AM3 + meningkatkan variasi Vcore dan
mengurangi kebisingan daya CPU hingga 22%!
(5) 32% lebih tinggi
CPU AM3 membutuhkan 110A saat ini sedangkan CPU AM3+ butuha 145A saat ini.
Ini 32% lebih tinggi saat ini diperlukan untuk kebutuhan yang lebih tinggi.
motherboard menyediakan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan CPU AM3+.
(6) CCR Unik (Retensi Cooler Combo) Modul
Dengan desain yang inovatif CCR, memberikan efisiensi yang lebih baik bagi memori dan komponen power CPU.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa desain CCR membuat daya CPU choke jauh lebih dingin!
Selain itu, modul CCR kompatibel dengan AM3 dan AM2 + CPU .
Sumber : http://www.koc2.com/mainboard/16005-6-hal-kelebihan-am3-dibanding-am3-untuk-bulldozer/
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi tips meningkatkan kecepatan sepeda motor namun tetap irit. Nah ko bisa, motor kencang ta...
-
Berikut adalah 10 tips untuk membuat komputer Anda kembali ke bentuk semula secara cepat: Rapikan Desktop Anda Layar desktop yang penuh den...
-
Konsep Teori Kependudukan Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia . Demo...